http://putriomsima.blogspot.com/
Hati adalah tempat kita berdiskusi,,,Pungsikan hati untuk melihat dan memahami keadaan yang ada di sekitar kita...

Sabtu, 27 Agustus 2011

Berhari Raya Fitri

Sebagaimana arti Fitri yang berarti Fitrah (suci), maka orang 2 yg meraykan Idul Fitri pada hakekatnya orang-orang  yang bewrgembira, karena berhasil membersihkan kembali Fitrahnya dari kotoran-kotoran nafsu. Idul Fitri adalah hari kemenangan atas nafsu. Hari kemenangan sifat zuhut atas sifat2 rakus terhadap dunia. Karena itulah Idul Fitri adalah hari pengokohan jiwa kembali.

Selama sebulan penuh, tinbunan karat-karat dosa yang melekat pada jiwa telah di bersihkan. Maka sudah semestinya, orang-orang yang telah menyelesaikan training Robbaniyah di bulan Ramadhan tampil dengan jiwa baru, dan azimah (tekat) baru yang kokoh. 

Jiwa baru dalam pengertian jiwa yang telah berhasil menyingkirkan jelaga-jelaga nafsu, dan seraya menggantinya dengan ruh ilahiyah yang suci. Semangat baru artinya, semangat untuk ttp istiqomah di dalam melaksanakan titah-titah Illahi hingga akhir hayat. Semangat untuk menegakkan Qur'an di dalam jiwa dan kehidupan. Jadi bisa kita artikan juga bahwa Idul Fitri adalah semangat yang kuat utnuk kembali kepada manhaj Allah (Al-Qur'an). Merayakan Idul Fitri adalah juga menumbuhkan optimis dalam jiwa, bahwa manhaj Allah-lah yang tetap tunggal yang tetap unggul dan menang hari ini dan pada masa datang.

Tekat baru yang dimaksud adalah cita-cita yang kuat untuk merealisasikan tugas-tugas amar ma'ruf dan nahyu mungkar seoptimal mungkin. Namun, untuk merealisasikan cita-cita itu harus dilakukan dengan perencanaan dan manhaj yang solid (islami) serta berjalan tanpa putus-putusnya. Kalau tidak terencana, tanpa manhaj dan berlangsung temporal, ia akan tetap menjadi hayalan.

Ada beberapa sasaran sebetulnya hakekat merayakan Idul Fitri, disamping memiliki dimensi sosial, penggalangan kembali kekuatan ukhwah islamiyah, Idul Fitri juga bermakna hari peningkatan iman dan takwa. Aspek terakhir inilah yang sebetulnya menjadi titik tekan dan landasan beridul Fitri. Karena semua aspek yang mencakup dalam perayaan Idul Fitri itu tidak terlepas dari kerangka ibadah  kepada Allah, maka sedapat mungkin hindari unsur mak'syiah di dalam merayaka Idul Fitri.

Mengenakan baju baju baru tidak di larang, karena ini merupakan wujud dari simbol sosial, tapi bukan sekedar gagah-gagahan dg baju baru. Sebab esensi yang terkandung dengan berpakaian baru ialah, bahwa semua orang harus bergembira merayakan Idul Fitri. Tidak boleh ada kaum muslimin yang bersedih pada waktu itu. Berdosalah kita yg berpakaian baru sendirian, namun di tempat lain ada saudara-saudara kt yang masih compang-camping.. Jadi jelas bahwa makna berpakaian baru adalah membagi suka cita kepada seluruh saudara-saudara kita. Dengan kata lain menumbuhkan rasa keperdulian sosial terhadap umat lainnya, sama-sama merasakan pahit manisnya kehidupan. Bahkan di balik itu juga terkandung keharusan membahagiakan saudara-saudara kita yang bernasib tidak beruntung hidupnya, yaitu dengan memberikan sedekah selain baju baju baru.

Ada kecendrungan yg keliru tatkala kaum muslimin merayakan lebaran.Sebab terget peningkatan (pembaharuan) yg mereka tuju lebih berorientasi pada hal-hal fisik Pakaian baru, sepatu baru, rambut baru, pacar baru aha ( khas hari raya), semua itu memang boleh-boleh saja. Namun, bila orientasi hakiki beridul Fitri itu (meningkatkan iman dan takwa) terlupakan, bahkan yang menonjol adalah semangat hura-hura ( pemborosan ) dan adu gengsi-gengsian (arogansi), maka nilai-nilai esensial ibadahnya jelas menjadi rusak.

Islam justru menginginkan Idul Fitri sebagai hari kegembiraan, namun tanpa meruntuhkan sendi-sendi ibadah kepada Allah . Idul Fitri pada hakekatnya juga mengandung arti kepedulian, menggalang kembali kekuatan umat, pengokohan kembali jiwa,  yang semua itu berorientasi pada rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT yang tak putus-nya kita rasakan. Bila demikian halnya, adakah penghambur-hamburan uang yang di landasi nafsu ingin pamer, adu gengsi, gagah-gagahan dan lain sebagainya itu sesuai dengan semangat dan tujuan Idul Fitri. Wallahu'alam bis showab.

SELAMAT  HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H. SELAMAT MERAIH HARI KEMENANGAN.

MINAL'AIDIN WALFA'IZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN