Celoteh Minggu Pagi

Siang yang bersahaja..setelah rembulan tadi malam bersumbringah di balik kabut hitam.Menerangi malam yang sepi dan sekitika membawa diri sejenak untuk berkhidmat, bersujud mohon di ampunkan atas semua dosa dan kesalahan yang telah tercatat. Di malam Nisfusy Sya'ban aku mencoba sejenak berkhidmat, sebelum buku amalan di tutup. Semoga saja apa yg aku dan sahabat lakukan, memohon ampunan.. di terima oleh Allah, amiinnn

Mingguan tanpa ada planning untuk jalan keluar rumah,, mondar mandir, bolak balik muka belakang, gosok'an kalii...! sapu di tangan dan sebuah kain lap nangkring di pundak, hmmmm nikmatnya ditakdirkan jadi perempuaaan. Nah, sekarang beres dah tugas pembantu yang ku kerjakan,,, nyantai aaachh

Ku susun huruf demi huruf menjadi kata, dan kata menjadi kalimat, duduk bersitatap dengan kekasih pujaan hati,,pujaaan hati yang kesekian lhoo..ahay aku pembohong pemborong kekasih.. setelah Allah, Muhammad, orang yg terdekat, dan yang satu ini nie..yang tak kalah setianya, selalu siap menemani hari-hariku kapan aku mau. Thank's  my PC...kau sungguh mengerti aku.. dan aku tak kan pernah bosan untuk melebay mebelaimu, heeeee jadi malluuu.

Duduk manyun sambil blogwalking ke penjuru dunia, menikmati indahnya halaman-halaman sahabat blogger. Mau bercerita, sebetulnya aku lagi tidak mood, untuk berkomentarpun rasanya lagi tidak terpikirkan, pada hal di otakku sebetulnya lagi penuh, unek-unek beriring serperti semut, tapi apa hendak di kata, saat ini semua lagi membeku seperti batu,  yang bisa aku lakukan hanya membaca dan sedikit tersenyum simpul karena geli membaca tulisan-tulisan sahabat blogger yang lucu-lucu. 

Berbagai cerita membuatku tersenyum geli, dan seketika juga membuat hatiku miris dan sedih di saat aku mampir di sebuah halaman blog sahabat. Aku baca postingannya dan komentar dari seorang komentator...Subhanallah ya Robbi..begitu gampang ya orang mengeluarkan hujatan dan makian. Pada hal di postingan, sahabat itu menjelaskan kalau ia  hanya berusaha menegakkan yang benar, dan berusaha menyampaikan pada kawan2nya kalau apa yang di lakukan kawannya itu salah, tapi yang ia dapat adalah cacian, makian dan di kucilkan..

Beberapa waktu lalu aku sempat membaca tentang kisah-kisah Nabi Muhammad (Lelaki Penggenggam Hujan) dalam menegakkan kebenaran ajaran agama islam islam. Tidak mudah memang. Menegakkan kebenaran lebih banyak mendapat tantangan dari berbagai pihak. Begitupun sebetulnya pada saat Nabi Muhammad mensyi'arkan agama islam, cacian dan makian berkumandang di jazirah Arab, bahkan beliau di hujat sebagai gila. Bermodalkan kesabaran dan keyakinan  bahwa apa yang Beliau sampaikan itu benar, seiring berjalannya prose waktu..pada akhirnya penghujat itu kembali balik mengimami Nabi.

Kira-kira seperti itu pulalah yang sempat aku simpulkan dari apa yang di tulis oleh seorang sahabat itu. Tapi belum sempat sepertinya orang yang membenci balik berbaik hati, terbukti masih terlontar komentar yang tidak mengenakkan. 

Sembari aku membaca postingannya, aku merasa ada sesuatu yang terbersit di hatiku. Sesuatu yang sudah sekian lama aku kubur dalam-dalam di lubuk hatiku, sepertinya kali ini aku di ingatkan kembali dengan hal itu...Achh, tapi sudahlah aku tak akan mengungkit-ungkitnya lagi. Yang lalu biarlah berlalu....Biarlah itu menjadi catatan kecil di sudut ruang hatiku...Hayyyyaaa, selamat berhari Minggu ya Soooobb..!!!