http://putriomsima.blogspot.com/
Hati adalah tempat kita berdiskusi,,,Pungsikan hati untuk melihat dan memahami keadaan yang ada di sekitar kita...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Nasib Tragis Si Plat Merah

Waktu itu kira-kira jam sepuluh siang aku bermaksud hendak keluar rumah untuk mengurus suatu keperluan. Tepatnya waktu itu adalah lebaran Haji ( Idul Adha) hari kedua. Karena sorenya kami sekeluarga berencana hendak bertolak untuk pulang kampung, maka siangnya segala sesuatunya aku persiapkan, apa-apa yang rasanya di butuhkan dan perlu untuk di bawa pulang ke rumah nyokap.

Sebelum mengambil keputusan untuk keluar, aku sempat kebingungan memikirkan mau berangkat naik apa, soalnya tempat yang aku tuju itu tidak bisa dicapai dengan satu kali naik angkot, melainkan harus nayambung sampai dua kali naik angkot barulah  sampai. Aku berfikir mau keluar dengan cara apa, maklum terisolir pinggiran kota. Sementara kendraan yang ada di rumah adalah mobil plat merah tanpa ada driver yang bertanggungjawab. Kendraan odong-odong yang biasa menemaniku untuk urusan urus mengurus  lagi di pake si bos pula untuk suatu keperluan.

Tanpa pikir panjang, ide yang  dibawa oleh setan yang entah darimana datangnya tiba-tiba muncul di benakku. Sekejab, kunci ku sambar dan si Innova yang tidur nyenyak di garasepun bergerak menuruti perintahku. Yap, langsung cabut..tujuan tak lain tak bukan yang pertama sekali adalah POM Bensin Indarung. Hahahah..pantasan saja si bos tak mau pake si plat merah keluar pagi-pagi, ternya energi si plat merahnya betul-betul sudah di garis E banget, ck..ck..ck..gila bangeet ni si bos meniduri menidurkan si Innova tanpa energi. Maka jadilah waktu itu aku jd donatur pemerintah sesaat. Saking kasihannya aku dengan nasib si Innova, maka aku kasihlah perbaikan gizi besar-besaran..Partamax + Premium fulltank, ck..ck..ck...ambooyy baik nian aku niee.. eit, tapi jangan salah kau  hitam, ntar kau laporlah sama bos kau..kalau minum kau hari ini partamax + Premium, dan jangan lupa...bon putih ini kau tukar dengan bon merah sama bos kau ya ?, dan kembalikan belanja dapurku ha ha ha ha .... edaaannn!!

Singkat cerita si Innova menemaniku urusan salaman  yang tempatnya di komplek yayasan IGASAR. Lima menit urusan selesai, aku langsung balik arah menuju jalan pulang ke rumah. Tak lama sampailah aku di Simpang Ulu Gadut, dan aku harus belok kanan di simpang ini. Dari simpang Ulu Gadut ini kurang lebih 2,5 km lagi barulah sampai aku di rumah. Sahabat jangan heran yaa,, soalnya, kalau beberapa tahun yang lalu itu orang2 pada elergi mendengar alamat tempat tinggalaku. Siapapuun yang berdomisili di bagian daerah Ulu Gadut ini, pastilah jarang yang akan jujur menyebutkan alamat yang sebenarnya, barangkali termasuk juga dengan aku hahahahyy...

Penasaran... kenapa orang pada elergi mendengar alamat tempat tinggal ku?. Jadi ceritanya seperti ini, dulu..sebelum di daerah Ulu Gadut itu di bangun komplek perumahan..disana itu telah di bangun Rumah sakit, yang luasnya pun tak tanggung-tanggung. Rumah sakit itu adalah Rumah sakit Jiwa. Dan pabila ada yang bilang tinggalnya di Ulu Gadut..maka persipsi orang begini "Ooo tinggalnya di Indarung belok kiri" sangat terkesan mencemooh, seolah2 yg lainya pun ikut tak waras jiwanya..kali jg dengan aku yaaa..ha ha ha ..alamaakk !!  Pada hal daerah Ulu Gadut itu kan juga luas. Nah, kalo sekarang...hmmm jangan heraan,, mencari rumah tinggal  untuk di kontrak satu petak saja,  allahuallam...susaaaahh..Lahan yang dulunya di tumbuhi semak ilalang.. sekarangpun sudah rata di tumbuhi bangunan berbagai komplek perumahan. Apa lagi semenjak gempa doyan menggoncang kota Padang dan meluluh lantahkan pusat kota, dan bahkan di isukan Tsunami akan melanda wilayah kota Padang, wowww..warga keturunan yang biasanya tak pernah bergeser sejengkalpun dari daerah Pondok itu..hmmmm sekarang keblingasan mencari lokasi perumahan di bagian daerah ketinggian. Ternya banyak jg orang yang takut mati rupanya.

Bayangkan saja, kotak-kotak yang aku tinggali..pada akad kriditnya pada th sekian cuma berharga 15 jt dg status hak milik, itupun di cicil jangka waktu 15 tahun ha ha ha ha, dasaaaaaarrr nasib PNS, sampai rambut berubah warna namun hutang tetap menjajah. Tapi syukur Alhamdulillah, walaupun sedikit yg penting nikmati dengan ikhlaas.Wowww..ternyata cerita sedikit melenceng nie. Kasihan si hitam tertinggal di simpang Ulu Gadut, tak jemput balik ah...

Nah, jadi..tragisnya kisah yang pernah aku alami adalah berawalnya dari Simpang Ulu  Gadiu ini. Mulai dari Simpang ini hingga sampai ke pemukiman tempat aku tinggal, itu jalan rutenya mendaki. Sesuai dengan kondisi si Innova yang cukup cakep, aku asuhlah si hitam legam ini mendaki dengan persneling 2 hingga tenaganya cukup kontan menempuh jalan yang berkelok. Baru satu kelokan yang aku tempuh, oups..ternyata di depan ada sebuah truk FUSO lagi mogok. awalnya aku memang tak bisa melihat tu mobil..soalnya jalan berkelok. Aku juga kurang paham dengan usia si mobil FUSO, bayangkan saja dengan bentuk tubuhnya yang sudah uzur masih di paksan juga menbawa beban pupuk dari Teluk Bayur yang beratnya 25 ton, ni mobil gila apa sopirnya yang gila? MasyaAllah..tak terbayangkan.

Yah, kontan saja waktu itu aku langsung cabut rem tangan. Sejenak aku berhenti, pirasatku sudah tak bagus, pelan2 ku coba mundur karna pas mentok itu jarakku sama si FUSO rada dekat kisaran 3 ato 4 meteran. Si Fusopun pelan-pelan ku lihat bergerak mundur, aku tak tau apa yang terjadi. Kesempatanku untuk mundur tidak banyak karena mobil dan motor di belakangku ternyata juga banyak berhenti sewaktu aku liat melalui kaca spion. Aku mengatur jarak mundur bermaksud hendak mengambil jalur kanan, namun kesempatan itupun tidak ada karena mobil dan motor yang melaju dari arah atas cukup rame, lebar jalanpun cukup sempit. Si Fuso tetap bergerak mundur. Aku perkirakan si FUSO itu tidak mengalami rem plong, seandainya remnya plong sudah barang tentu yang di belakang semua pasti  sudah di sapu bersih.

Dan akhirnya, karena si FUSO yang terus bergerak mundur aku lihat, ku pastikanlah menarik rem tangan dengan pasti. Pikiranku kalut menatap plang besi besar di belakang FUSO uzur itu menghantam mendorong bagian depan si hitan, sayangnya aku tak kepikiran sedikitpun untuk keluar dari mobil. Maka jadilah si hitam legam pruduk jepang tersebut ganjal paling dahsyat buat si FUSO uzur itu. Setelah itu barulah si FUSO kembali bergerak naik. Rasa stress, cemas dan trauma bergelantungan di kepala. Seketika aku berusaha mengendalikan rasa panik. Ku lihat peluang untuk melaju ada, rem tangan aku off kan dan melaju.. kemuadian parkir, kebetulan tak beberapa meter di bagian kiri ada  persimpangan jalan menuju ke sekolah SMP, maka parkirlah aku di sana.

Si sopir FUSO ternyata sadar dengan apa yg baru terjadi, dengan inisiatif yang bagus si sopirpun membelokkan FUSO uzur ke arah simpang SMP tsb. Aku turun dan kontan saja yg ku perhatikan bagian belakang si hitam legam, sreett.... tanpa pikir panjang plat warna merah bagian belakang dan depan telah bersemayam di bawah bangku, soalnya si hitam bukanlah milik pribadi, melainkan punya pihak SBY, apa kata dunia..kalau masalahnya jadi blunder. Kemudian baru aku mematut, memandang dan memperhatikan nasib si hitam yang lagi tidak beruntung. Pada hal kalau di pikir-pikir justru nasibkulah yang lagi berada di ujung tanduk. Bayangkan saja kalau si FUSO benar2 plong remnya, Subhanalllah...berapa banyak  tu anak manusia yang menjadi yatim. Ternyata Allah betul-betul maha pengasih dan maha penyayang, aku telah di selamatkannya dari marabahaya. Kebayang gak gimana bentuk body depan si hitam ? hmmm..rensek dan kriting habis... bamper kiri kanan dan kap kriting  tak berbentuk. Rinkasnya si hitam tak mau hidup lagi. Pkoknya remuk daaahh.

Si sopir FUSO menghampiriku. Ternyata dia adalah seorang anak bujang yang membawa knek berumur di bawah 17 tahun. Tanpa basa basi aku langsung minta sim sama STNK mobil yang ia bawa. Ku perhatikan ternyata SIMnya pun SIM A pakak, ia pun bukan sopir yang bertanggung jawab penuh pada mobil yg ia bawa. "Terlalu berani kamu mengambil resiko dek," itu ucapku padanya waktu itu. Akupun langsung menelpon si bos memberitahukan kejadian yang baru saja menimpa. Sembari menunggu si bos plat merah, si sopir merusaha mengajak nego dengan membawa orang hebatnya kehadapanku. "Terus terang pak, dek..saya tak mengerti dengan hal seperti ini, kalau kalian mau berunding, selahkan dengan si bapak yang bertanggung jawab dengan si hitam itu, masalahnya ini bukan mobil pribadi..dan sayapun tidak paham,". Kemudian si sopirpun minta ke aku untuk memperbolehkannya membongkar pupuk yang ia bawa. Sedikit aku agak sewot padanya, "eit..tidak bisa dek...sebelum masalah ini  ada titik terangnya, jangan kau coba2 menggeser mobil kau dari sana ya," kataku padanya. Si sopirpun tampak kebingungan.


Tak selang berapa lama, si bospun datang, maka semua urusan dan persoalan di ambil alih oleh si bosku yang baik hati. Akupun langsung balik ke rumah . Kesimpulannya waktu itu, pertama acara pulang kampung tidak jadi, urusan si FUSO dengan si hitam produk Jepang menemukan jalan buntu, yang mana kedua mobil sama sama hijrah ke kantor LAKALANTAS menginap untuk beberapa saat. Si FUSO pun di perbolehkan si bos untuk membongkar barangnya terlebih dahulu. Singkat cerita urusan jadi ribet dengan dalih begini begitu dan berakhir di persidangan. Allahu Akbar...seumur-umur baru kali itu aku menginjakkan kaki di kantor pengadilan. Nauzubillahi min zaliq, Ya Allah hamba tak menginginkan hal spt ini terulang kesekian kalinya.

Pada sidang pertama, pak hakim menjatuhkan ponis bahwa si sopir bersalah dengan beberapa alasan. Pertama masalah SIM A pakak, kedua mempekerjakan anak dibawah umur 17 tahun, selanjtnya muatan mobil FUSO yang dibawanya tidak sesuai muatan dengan kondisi truck FUSO uzur, dan yang lebih lucu lagi mengahdirkan saksi yang tidak tau kronologis kejadian. Hmmm ternyata memang benar ya, kalau pengalaman juga menjadikan kita lebih dewasa. Dan ternyata, urusan tidak selesai pada sidang pertama sob, masih ada sidang kedua rupanya yaitu sidang masalah biaya perbaikan mobil. Pada tahap ini si bos tidak lagi melanjutkan kasus. 

Hari itu setelah sidang pertama kelar, si hatam di tarik dari semedinya di kantor LAKA untuk masuk ruang operasi (bengkel). Semua biaya di tanggulangi secara manual tanpa lagi menagih pada si sopir edan, percuma buang waktu. Kalau dari awal dia memang berniat meberi solusi yg bagus, gak bakalan mungkin kedua mobil nginap di kantor LAKA. Bayangkan saja.. berapa waktu operasi mibilnya terhenti. Toh yang minta urusan di selesaikan di kantor LAKA waktu adalah dia juga. Yah barang kali saja disana dia punya karib atau kenalan yang bisa bantu utnuk selesaikan masalah supaya cepat kelar. Ternyata si bos pun ok ok saja, dan langsung telpon kantor LAKA waktu itu, maka di dereklah si hitam ke sana.
Heeee..kisahku, resahku, sedihku yang mengharu biru. Kisah tragisku yang masih memberi peluang pada jasadku untuk berhembusnya nafas satu-satunya yang ku miliki. Semoga semua ada hikmahnya.



10 komentar:

  1. Kalo aku jadi bokapmu
    begitu denger phone darimu, paling berfikir : Putri bikin 'cerita' apalagi ya...., hi hi hi.

    Baca ceritamu, jadi mereview ttg padang yang lalu.

    BalasHapus
  2. wah ceritanya seru banget,,smoga tdk terjadi lg di thn ini ya uni...hehe, tapi masih bersyukur juga ya,, rem fusonya gak blong,,hehe, di balik musibah masih bersyukur juga ya..

    BalasHapus
  3. Obrolan blogger.com@, heee..bapak..bapak.., Demi Allah bapak, ini kisah nyata saya di jalanan, tragis dan miris banget.., sy coba tuliskan..mana tau bermanfaat jg bagi pemakai jln raya..agar bisa lbih hati2 lg sewaktu berkendaraan. Mujur tak dapat di raih, musibahpun tak dpt di tolak, begitu kan kt pepatah. Musibah dtgnya tdk memberi aba2, kt hanya bisa berhati2 dan berdo'a agart ttp di jauhkan dr musibah, bgt kan bapak?,,mkasih ya komennya.

    BalasHapus
  4. Al-Kahfi@, Sama2 berdo'a saja kt pada Allah mas, smoga sll di jauhkan dari musibah. Dalam keadaan apapun kt tetap berdo'a. Dibalik musibahpun pasti ada hikmahnya. Ok dah, makasih commentnya, salam

    BalasHapus
  5. aku kok ga ngerti yah sama ini cerita :\ , apa karena otakku ini belet belum konek

    BalasHapus
  6. Jin kinjeng@, kebanyakan makan kolaaaak, hehehe..cerita cin mancik Jin, wajar gak ngerti..kok bisa itil siih,, tq,salam

    BalasHapus
  7. Putri, maaf bukan nya apa, benar katamu, bahwa di Padang memang unik dan rentan 'tikungan' menurutku bila dibanding sama P. Jawa.

    Hal itu aku tahu sendiri saat datang 3 kali di tempat yang berbeda-beda, countur dan geografisnya memang seperti itu.

    Salam

    BalasHapus
  8. Obrolan blogger.com@, g pa2 kali bapak...memang begitulah keadaan alam di Padang, spt jl Sitinjau laut, Kelok 44 di Maninjau, tak heran sering terjadi kecelakaan beruntun. Ok deh bpk,makasih ya salam..

    BalasHapus
  9. hem,...''
    penuh dengan kesabaran ya mba,...
    saLam kenaL ya mba ^_^

    BalasHapus
  10. masih ada malaikat pelindung namanya.

    BalasHapus

Komentar anda yang berupa saran ataupun kritikan adalah masukan untuk sempurnanya postingan ini. Terimakasih telah berkomentar..!!