http://putriomsima.blogspot.com/
Hati adalah tempat kita berdiskusi,,,Pungsikan hati untuk melihat dan memahami keadaan yang ada di sekitar kita...

Senin, 11 Juli 2011

Curhat tetangga

Di sela liburan yang membisingkan, lelah menerjang menguasai raga. Sesuatu hal yang harus di jelaskan keberadaanya diantara liburan yang terbentang, terasa sangat menguras waktu dan pikiran. Liburan hanya impianku saja, tanpa bisa ku jamah.  Penikmat  waktu libur berceloteh ku simak, berbagi suka duka, canda ria jalan bersama menyusuri siang hingga kelam menjelang, dan sejenak  beroleh tenang  tanpa terasa siangpun kembali bertandang. Begitulah..hingga liburpun menggulung.  Ah, kalian semua membuatku iri saja. Tapi tak apa-apalah, di sela-sela hiruk pikuk kendaraan kalian berlalu lalang..di balik kepenatan kalian berkuasa, ku nikmati lelahku di tempat dengan khidmat.
 
Begitulah..liburan yang tanpa boleh di sesali, waktu yang tanpa harus diabaikan.. tapi harus di nikmati dengan penuh keikhlasan. Siang itu, Ba'da Zhohor..penat mengerogoti sekujur tubuh, lelah..letih, itu yang kurasa setelah setengah hari berpusing-pusing di sebuah sekolah mengurus pendaftaran. Bertemankan sebuah novel yang belum kunjung kelar ku sikat kata dan kalimat-kalimat yang tetera di dalamnya, memabawaku sejenak beroleh senyap. Dilema cinta puteri seberang lautan dan tragedi peperangan yang terkisah dalan novel "Putroe Neng" semasa merebaknya budaya Hindu di kalangan rakyat dan kerajaan di daerah Aceh, kemudian beransur-ansur  agama Islam mulai menyelusup masuk dan menampakkan pengaruhnya  pada rakyat Aceh, bahkan telah mempersatukan beberapa buah kerajaan yang terpecah belah akibat perebutan wilayah kekuasaan pada masanaya. Eh..sepertinya ceritaku kali ini agak ngelantur..tapi tak  apa-apalah sob..nikmati aja dechh..gak bakalan di keselin kok..hahay...

Tadi itu.. lanjutan cerita dari novel Putroe Neng itu  baru 2 lembar kalimat-kalimatnya ku lahap. Badanku yang kepenatan tergeletak memanjang, saraf-saraf seluruh ototku terasa meregang, rilax sejenak. Ku kira waktu itu kelelahan akan membenamkan tubuhku di peraduan, ternyata tidak.Sapauan semilir angin yang melambai-lambai melewati jendela kamarku terasa memijit-mijit kulitku yang hampir gosong karena jilatan mentari siang. Sebetulnya waktu itu kantuk siang di mataku hampir saja mendayu-dayu, namun cerita "putroe Neng" pun segera hadir menghalaunya.

Panggilan seseorang dari luar kamarku menyentakkan bacaanku seketika .Aku keluar menyaperin si empunya suara, eh ternyata  dia seseorang yang sebelumnya pernah bekerja dan tinggal bersamaku di rumah. Baru satu bulan belakangan bekas pembantuku itu memang tidak lagi bekerja sama aku. Singkat cerinta dia minta keluar dan hendak bekerja dengan seseorang. Bagiku itu bukan persoalan, lagian selama dia tinggal bersama aku memang tidak ada persoalan, tapi kalau dia mau mencari pekerjaan yang lebih baik berarti itu ada kemajuan. Aku pikir itu sah-sah saja. Lebih jelasnya, bekas pembokapku itu hendak bekerja pada saudara tetangga sebelah rumahku yang tinggalnya di luar kota. karena sebelumnya dia bekerja di rumahku..kebetulah hari itu si boss baru datang menjemputnya ke rumah tetanggaku itu. Ternyata siang itu si new boss bermaksud nak jumpa pula sama aku, dan si bekas pembokapku itu di suruh memanggilku ke rumah. 

Tanpa ku lanjutkan membaca,, dan tanpa melanjutkan berleha-leha siang..buku dan rumah ku tinggalkan, untuk sementara aku bertandang memenuhi undangan si new boss mantan pembokapku itu. Hampir dua tahun lebih kami bertetangga baru kali itu aku menapakkan kakiku naik kerumah kontrakannya bu Heny. Intinya siang itu si new boss ingin berkenalana denganku. Cuma, dalam hati aku sempat berfikir..kalau hanya hendak kenalan kenapa si new boss tidak mapir kerumahku saja. Tapi tak apalah ku pikir, bagiku hal itu bukanlah persoalah, yang penting nawaitunya kita itu apa..? kita mana pernah tau rencana Allah di balik semua aktivitas kita, ya kan sob..?

Sob..!! Banyak mulut menyampaikan, banyak pesan mengabarkan bahwa hidup ini penuh misteri. Apa yang akan terjadi nanti, besok atau lusa tak seorangpun yang bisa memprediksi karena itu adalah rahasia Allah. Dan akupun sependapat dengan stetment itu, bagiku..hidup, rezeki dan maut itu adalah kuasa sang Qalik

Nah, sob..! Setibanya aku di dalam rumah itu, aku di kenalkan oleh ibu Heny tetanggaku itu dengan seseorang. Si new boss itu adalah kakak ipar oleh buk Heny tetanggaku itu. Sob, tau nggak..? ternyata si nyonya new boss itu adalah seorang yang boleh dikategorikan sebagai jompo. Jika di tilik dari paras wajahnya, rasa-rasanya usianya belumlah begitu lanjut, hanya baru beranjak senja. Tergambar dari raut wajahnya yang bersih, pembawaan bicaranyapun seperti orang berpendidikan tinggi. Aku sempat kaget sewaktu di kenalkan dengan beliau, Subhanallaah..ya Robbi... ternyata beliau juga sudah tidak bisa mengenali kita dengan indra penglihatannya. Penyakit gula (diabetes) itulah  penyebab yang menhantarkan beliau duduk di kursi roda.

Ringkasnya..siang itu setelah si new boss menyampaikan maksud dan tujuannya hendak membawa si ex pembokapku itu..si new boss yang selalu butuh pelayanan khusus seseorang untuk sehari-harinya itu bertutur mengenai perjalanan hidupnya, getir pahitnya membesarkan ketiga anak laki lakinya setelah di tinggal mati oleh orang yang di cintainya, yang mana sang suami menutup riwayatnya pada usia 40 tahun. Sampai penyakit menderanya hingga menghadapkannya pada beberapa pilihan..yang pada akhirnya pilihan si new boss jatuh pada pengambilan keputusan untuk pensiun muda, karena beliau adalah seorang PNS, lebih tepatnya si new boss adalah seorang guru SD, sementara sang suami adalah seorang anggkatan (Tentara), sebelum ajalnya menjemput, sang suami new boss bertugas di Surabay.a.

Weleh..weleh..weleeh...Sob, maaf ya..waktu liburanku yang hanya berjalan di tempat, ternyata ceritaku sudah sampai melang-lang buana hingga ke ujung pulau Jawa. Tapi tenang aja dech..nie cerita nati akan berlabuh di Paris lho..! Pariaman Selatan maksudnya..eng..ing eeeenggg...let's go sob..we go on...

Jadi, setelah berpulangnya suami si new boss di pulau Jawa..si new bosspun mengambil keputusan untuk pulang kampung ke Simatera Barat, yaitu Pariaman Selatan itulah tanah kelahiran beliau. Hidup sebagai single parent membesarkan tiga orang anak laki-laki bermodalkan gaji pensiun muda. Subhanallah...sungguh tegar dan kuat hatimu ibu, bisik bathinku saat menyimak curhatnya. Ternyata Allah memang tak pernah menyia-nyiakan setiap usaha dan do'a umatnya. Setiap niat yang tertulis, di setiap do'a berlafazd, beralaskan keikhlasan selau terbentang jalan menuju kesuksesan.

Jauh dari lubuk hati terdalamnya..pada masa sehatnya si new berharap kelak di masa tuanya akan menhabiskan waktunya dengan berkunjung secara bergiliran ke tempat anak menantunya, bermain dengan cucu-cucunya yang manis-manis. Anak-anak yang telah di racik dengan tangannya, di bumbui dengan kasih sayangnya, dan di didik dengan kesungguhannya. Singkat cerita anak petamanya seorang jurnalis, dan bekerja di sebuah media harian ternama di ibu kota Provinsi Sumatera Barat, anak keduanya seorang programer dan kabarnya juga bekerja pada media yang sama. Dan si si bungsunya juga telah bekerja di kantor Wali Kota Padang. Tapi apa hendak di kata,,rencana di tangan manusia, namun keputusan tetap pada dzat pencipta.

Hidup bersendirian tentulah sangat tidak memungkinkan dengan kondisi si new boss yang sudah serba terbatas. Mau tinggal dengan anak dan menantu sepertinya juga tidak mengenakkan, sekalipun si anak tidak keberatan. Namun, banyak hal juga yang harus jadi pertimbangan. Walaupun si new boss hidup dalam keterbatasan, tapi beliau tidak membatasi pergaulannya dengan kegiatan majlis taklim yang ada di lingkungannya. terbukti beliau juga eksis di setiap pengajian. Hahayyy..sob, cerita curhatnya ckian dulu yaaa.soalnya nie cerita puanjang buangeeeettt...ntar cari new informan buat nyambung cerita..heeeee,


5 komentar:

Komentar anda yang berupa saran ataupun kritikan adalah masukan untuk sempurnanya postingan ini. Terimakasih telah berkomentar..!!